Kamis, 30 Mei 2013

TULISAN 4 BISNIS ONLINE

Bisnis Online adalah suatu kegiatan pembelian, penjualan, pemesanan berupa barang atau jasa melalui sistem elektronik (internet, tv, web, dll).  Biasanya penjual memberikan spesifikasi barangnya dan contoh atau foto gambar barangnya. Apabila kita minat untuk membeli kita bisa menanyakan bagaimana cara untuk pembelian barang tersebut. Ketika sudah deal, kita harus membayarkannya dengan cara mentransfer uang kita ke rekening penjual. Setelah confirm payment, maka barang yang kita beli akan diantar ke alamat pembeli yang sebelumnya sudah diberitahukan. Biasanya pengiriman barang melalui Jasa Pengiriman paket, seperti JNE, TIKI, dan lain-lainya.

Bisnis Online ini mempunyai Keuntungan dan Kerugian, yaitu sebagai berikut :

Keuntungan Bisnis Online :

-Harga yang bersaing
-Tidak perlu ke mall, jadi cepat dan mudah
-Menyediakan spesifikasi barang yang dijualnya
-Mempermudah kegiatan perdagangan
-dll

Kerugian Bisnis Online:

-Kemungkinan terjadinya penipuan
-Hukum ITE kurang ditegakkan
-Barang tidak sesuai yang diharapkan
-Tidak bisa merefund barang yang sudah dibeli

TULISAN 3 BAHAN BAKAR MINYAK

BAHAN BAKAR MINYAK BERSUBSIDI NAIK LAGI ?

Bahan Bakar Minyak atau sering disingkat BBM ini merupakan suatu materi  berupa air dan akan menjadi uap yang akan menghasilkan suatu energi. Biasanya BBM ini dipakai untuk bahan bakar kendaraan bermotor untuk dapat menghidupkan dan menjalankan kendaraan. Otomatis tanpa adanya bensin kendaraan pasti tidak akan bisa jalan. Maka dari itu bensin ini selalu menjadi kebutuhan manusia untuk menunjang aktivitas mereka sehari-hari. Apalagi di kota seperti kota Jakarta, tiada hari tanpa macet, sudah pasti masyarakat akan lebih sering memakai kendaraan bermotor dari pada angkutan umum.

Alhasil bensin menjadi langka dan apalagi bensin yang bersubsidi, karena BBM bersubsidi inilah yang membuat banyak orang juga memilih menggunakan kendaraan bermotor. Bensin yang bersubsidi yaitu Premium dan Solar, tetapi ada juga yang non subsidi yaitu pertamax. Pertamax jarang diminati karena harganya yang lebih mahal dari pada Premium. Padahal kualitas Pertamax jauh lebih baik dibanding Premium. Mungkin karena Premium lebih murah makanya jarang yang membeli bensin Pertamax.

Sebentar lagi BBM Bersubsidi sudah dipastikan akan naik lagi, Premium yang harga sebelumnya Rp. 4500,- nanti akan naik menjadi Rp. 6500,-. Sedangkan Solar yang harga sebelumnya Rp. 4500,- akan naik menjadi Rp. 5500,-.

Kalau harga BBM naik, maka harga bahan makanan pokok, dan lainnya akan menjadi naik juga. Kalau sudah begini yang menderita pasti masyarakat kalangan ke bawah. Harga BBM boleh naik, tetapi Pemerintah harus memberikan bantuan kepada rakyat kecil supaya hidup mereka tidak semakin berat.  Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat yang baik harus bisa menghemat energi supaya Indonesia kita tidak terpuruk dan dunia ini juga dapat terlindungi dengan kita melakukan GO GREEN. J

TULISAN 2 SISTEM PEREKONOMIAN

Sistem Perekonomian adalah sistem yang digunakan atau dipakai oleh suatu Negara untuk me-manage sumber daya yang dimiliki suatu Negara tersebut atau yang dimiliki oleh suatu organisasi. Sistem perekonomian juga digunakan untuk mengatur faktor produksinya. Sistem Perekonomian Indonesia dengan Sistem Perekonomian Negara lain pasti berbeda cara mengatur faktor produksinya, karena setiap Negara berbeda-beda dalam menetapkan sistem perekonomian yang dianutnya.

Macam-Macam Sistem Ekonomi yaitu : Sistem Perekonomian Terencana, Sistem Perekonomian Tradisional, Sistem Perekonomian Pasar, Sistem Perekonomian Pasar Campuran.


1.Sistem Perekonomian Terencana

Ø  Ada dua bentuk utama perekonomian ini adalah komunisme dan sosialisme. Komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memakai dan memiliki seluruh faktor ekonomi.  Sosialisme adalah sistem yang dimana masyarakat sudah dianggap dapat mengelolanya dan pemerintah harus memberikan hak-hak atas faktor-faktor produksi tersebut.

2.Sistem Perekonomian Tradisonal

Ø  Masyarakat tradisional menggunakan sistem ekonomi ini untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bergantung pada sumber daya alam, masyarakat tradisional ini menjadi konsumen dan juga produsen untuk mengelola sumber daya alam tersebut.

3.Sistem Perekonomian Pasar

Ø  Sistem ini bergantung pada liberalism dan kapitalisme, yang menciptakan lingkungan untuk menjual dan membeli secara bebas tetapi harga jual sesuai dengan mekanisme permintaan dan penawaran.

4.Sistem Perekonomian Pasar Campuran


Ø  Sistem ini merupakan gabungan dari perekonomian terencana dan perekonomian pasar. Adanya peraturan-peraturan yang dibuat oleh suatu Negara untuk kegiatan ekonomi, jadi tidak bebas begitu saja tetapi juga memiliki aturan yang berlaku.

TULISAN 1 GAYA KEPEMIMPINAN

Pemimpin adalah seseorang yang mampu menguasai  sesuatu hal dan sangat berpengaruh dalam suatu organisasi. Pemimpin sangat diperlukan dalam keorganisasian untuk dapat mengembangkan suatu organisasi dan dapat memimpin para anggotanya. Cara yang dilakukan seorang pemimpin untuk dapat mencapai tujuannya dalam suatu organisasi, dan yang menentukan berhasil atau tidaknya kepemimpinanya  disebut Gaya Kepemimpinan. Sebelum membahas gaya kepemimpinan seorang pemimpin, saya akan membahas tentang ciri-ciri pemimpin yang baik dan ciri-ciri pemimpin yang buruk.

Ciri-Ciri Pemimpin yang Baik :

-Bijaksana dan Adil.
-Toleransi terhadap sesama anggota organisasi.
- Dapat menjadi teladan untuk para anggotanya.
-Mempunyai jiwa yang demokratis.
-Bertingkah laku sopan dan ramah terhadap seluruh anggota organisasi.
-dan lain-lain sebagainya.

Ciri-Ciri Pemimpin yang Buruk :

-Bertingkah laku semena-mena terhadap anggotanya.
-Tidak memiliki jiwa yang demokratis.
-Tidak dapat menjadi contoh bagi para anggotanya.
-Tidak memiliki sifat kebijaksanaan.
-Tidak dapat menghargai hasil kerja para anggotanya.
-Angkuh dan acuh tak acuh.
-dan lain-lain sebagainya.

Dari ciri-ciri pemimpin tersebut, maka Pemimpin Yang Baik sajalah yang dapat berhasil memimpin suatu organisasi, karena teamwork diantara mereka terpelihara dan organisasi mereka akan terus berkembang dan mengalami kemajuan yang cukup pesat. Sedangkan Pemimpin Yang Buruk tidak akan berhasil untuk mengembangkan organisasinya karena pemimpinnya tidak dapat mempin dengan benar, dan organisasinya berangsur-angsur akan hancur.

Oleh karena itu, gaya kepemimpinan juga perlu diperhatikan oleh para pemimpinnya dalam memimpin suatu organisasi atau perusahaan dan lain sebagainya. Gaya Kepemimpinan itu yaitu:

-Gaya Kepemimpinan Liberalis
-Gaya Kepemimpinan Kapitalis
-Gaya Kepemimpinan Demokratis
-Gaya Kepemimpinan Otoliter
-dan lain sebagainya.


Gaya Kepemimpinan yang baik itu adalah Gaya Kepemimpinan yang Demokratis, karena pemimpin dapat menerima, menampung, dan menghargai pendapat atau masukan dari para anggotanya. Hubungan pemimpin dan para anggota akan semakin dekat, karena tidak ada perbedaan diantara mereka.

Minggu, 26 Mei 2013

BAB 5/6 (REVISI) 4. IMPLIKASI MANAJERIAL

Implikasi Manajerial dalam Pengambilan Keputusan 

1.Gaya pengambilan keputusan

2.Gaya Direktif (Pengarahan) 
adalah Suatu gaya pengambilan keputusan dengan ambiguitas/ketidakjelasan yang rendah dan cara berpikirnya yang rasional 

3.Gaya Analitis
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi terhadap ambiguitas/ketidakjelasan dan cara berpikirnya rasional

4.Gaya Konseptual
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi untuk ambiquitas /ketidakjelasan dan cara berpikir intuitif yang tinggi juga

5. Gaya Perilaku 
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang rendah untuk ambiquitas/ketidakjelasan dengan cara berpikir intuitif yang tinggi 

BAB 5/6 (REVISI) 3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Menurut Terry (1989), faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut:


1. Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi;
3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain;
4. Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
5. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang  cukup lama;
7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
8. Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul; dan
9. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.



Kemudian terdapat enam faktor lain yang juga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan:

1.  Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.

2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.

3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.

4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.

5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.

6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.

BAB 5/6 (REVISI) 2. JENIS-JENIS KEPUTUSAN ORGANISASI

Jenis Keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut. Bagian mana organisasi harus dilibatkan dalam mengambil keputusan, dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan.

Secara garis besar keputusan digolongkan ke dalam keputusan rutin dan keputusan yang tidak rutin. Keputusan rutin adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan biasanya telah dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. Keputusan tidak rutin adalah keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.

Dalam mengambil keputusan, baik yang bersifat rutin maupun tidak, ada dua metode yang digunakan. Metode pertama adalah metode tradisional, dimana pengambilan keputusan lebih berdasarkan pada intuisi dan kebiasaan. Metode yang kedua adalah metode modern, dimana pengambilan keputusan didasarkan pada perhitungan matematis dan penggunaan instrumen yang bersifat modern, seperti komputer dan perhitungan statistik.

Pengambilan keputusan berdasrkan metode ada 2, yaitu tradisional dan modern. Pengambilan keputusan secara garis besar ada 2, yaitu rutin dan tidak rutin.

Ø  Keputusan Rutin

Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.

Ø  Keputusan tidak Rutin

Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.

BAB 5/6 (REVISI) 1. DEFINISI DAN DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Definisi Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.

Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli

Ø  Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Ø  Menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
Ø  Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah  suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.


Dasar Pengambilan Keputusan

Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :

1. Intuisi

Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.

2. Pengalaman

Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.

3. Fakta

Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.

4. Wewenang

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

5. Logika/Rasional

Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

· kejelasan masalah
· orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai
· pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya
· preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai criteria
· hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal

BAB 3/4 (REVISI) 4. IMPLIKASI MANAJERIAL

Implikasi Manajerial Teamwork adalah untuk meningkatkan efektifitas teamwork dalam sebuah perusahaan memerlukan teamwork yang baik antara bagian dan divisi dalam perusahaannya tersebut,agar perusahaan dapatberkembang dan bergerak maju dengan lebih cepat.

BAB 3/4 (REVISI) 3. KEKUATAN TEAM WORK

Pengertian Teamwork
Teamwork artinya kemampuan bekerjasama untuk menuju satu visi yang sama dan hal ini hal ini hanya akan terbangun jika setiap individu dan unit kerja di dalam perusahaan menyadari bahwa mereka tidak mungkin mampu mencapai tujuan perusahaan secara sendiri-sendiri. Tiap individu atau tiap unit memang memiliki tujuan masing-masing. Akan tetapi, dalam teamwork yang efektif, tujuan masing-masing kelompok akan muncul sebagai target bersama dan menimbulkan ketergantungan satu dengan yang lainnya secara positif.
Secara umum, untuk membangun teamwork yang solid dibutuhkan beberapa syarat :
1. Jangan bersikap individualistis
Dalam suatu tim yang solid, kita tidak boleh menunjukkan ego masing-masing. Setiap anggota tim harus keluar dari diri sendiri dan masuk ke dalam kesatuan tim. Adanya kesediaan untuk saling menghormati, saling memaafkan saling menerima kekurangan, dan memberi pelayanan satu sama lain. Dalam kondisi ini perlu ada kesediaan individu untuk meninggalkan kepentingan pribadi demi kepentingan yang lebih besar yaitu perusahaan.
2. Berikan kontribusi
Keberhasilan suatu teamwork hanya bisa dicapai karena adanya kontribusi dari setiap individu yang terlibat. Untuk itu setiap anggota tim harus mampu berperan sesuai dengan kompetensinya, sehingga satu sama lain bisa saling melengkapi. Masing-masing unit harus menjalankan tugas dan tanggung jawab, saling menyelaraskan antara upaya yang telah dilakukan satu unit dengan upaya unit lain dalam satu tim sehingga apa yang menjadi sasaran perusahaan dapat tercapai. Kebersamaan tim hanya dapat terwujud, manakala setiap orang atau unit dapat memainkan perannya semaksimal mungkin, dapat mengisi kekurangan unit lain dan bukannya saling menyalahkan.
3. Bersikap fleksibel 
Dalam suatu tim, kita harus mampu bersikap fleksibel. Ada kesediaan untuk beradaptasi dengan tuntutan lingkungan. Misalnya dulu biasa dilayani, sekarang harus merubah paradigma yaitu ada kesediaan untuk melayani. Selain itu kita juga perlu kreatif, bila satu cara tidak memberikan hasil, kita harus mampu mencari cara lain yang lebih efektif. Selalu ada keinginan mencoba gagasan baru dan cara-cara baru. Kita tidak boleh kaku dan terpaku pada kebiasaan lama atau keberhasilan masa lalu. Setiap tim harus menjadi ‘learning community’ artinya mereka harus cepat memetakan situasi serta mempelajari ketrampilan baru yang diperlukan untuk menjadi pemenang dalam situasi persaingan.
4. Komunikasi 
Ketika seluruh anggota tim tidak mementingkan diri sendiri, mampu bersikap fleksibel dan beradaptasi satu sama lain, maka tim mampu bersatu dalam kebersamaan. Untuk menjadi tim yang kuat, satu sama lain harus saling mengerti, saling memahami, saling memuji. Komunikasi adalah cara untuk saling mengenali satu sama lain. Dalam prosesnya, hubungan yang erat, dimana satu sama lain saling mengenal dengan baik, saling memahami sehingga dapat membaca apa yang sedang dibutuhkan yang lain tanpa harus mengatakannya.
5. Komitmen
Setiap anggota harus memberikan komitmen yang tinggi dalam mencapai tujuan perusahaan. Hal ini ditandai dengan sikap loyal, semangat untuk mencapai tujuan, berupaya untuk menampilkan hasil kerja yang berkualitas dan sempurna, bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya dan disiplin.
6. Kepercayaan dan Saling Menghargai 
Dengan saling percaya dan saling menghormati, tidak ada musuh yang dapat mengalahkan kita. Dalam satu tim, kita harus menunjukkan kasih sayang dan kepedulian. Setaip anggota tim dapat saling bergantung dan berpegang bersama menempuh berbagai tekanan, menghadapi perlawanan, menghadapi persoalan, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.
7. Patuhilah Pemimpin 
Dalam suatu tim, peran kepemimpinan juga cukup penting. Bagaimana sasaran bisa tercapai bila tidak ada pemimpin yang mampu menggerakkan anggotanya untuk mencapai sasaran perusahaan. Dalam kerja tim, anggota tim harus bersedia mematuhi pemimpinnya. Meski demikian, ini tidak berarti pemimpin harus menjadi tiran, yang hanya memaksakan kehendak, dan anggota hanya sebagai hamba saja. Pemimpin dan pemain adalah partner, dengan peran yang berbeda. Tetapi apabila anggota tim menentang, mengabaikan atau menggerogoti wibawa kepemimpinan, maka kebersamaan tim akan terpecah belah.


BAB 3/4 (REVISI) 2. TAHAPAN PEMBENTUKAN KELOMPOK

Tahap-tahap Pembentukan Kelompok
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman pada 1965. Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah konsep ini dicetuskan.
Teori ini memfokuskan pada cara suatu kelompok menghadapi suatu tugas mulai dari awal pembentukan kelompok hingga proyek selesai. Selanjutnya Tuckman menambahkan tahap kelima yaitu adjourning dan transforming untuk melengkapi teori ini.
Tahap 1 – Forming
Pada tahap ini, kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum bisa saling percaya. Waktu banyak dihabiskan untuk merencanakan, mengumpulkan infomasi dan mendekatkan diri satu sama lain.
Tahap 2 – Storming
Pada tahap ini kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah apa yang harus mereka selesaikan, bagaimana fungsi mereka masing-masing dan model kepemimpinan seperti apa yang dapat mereka terima. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasikan ide-ide dan perspektif mereka masing-masing.
Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula beberapa kelompok yang mandek pada tahap ini. Tahap storming sangatlah penting untuk perkembangan suatu kelompok. Tahap ini bias saja menyakitkan bagi anggota kelompok yang menghindari konflik. Anggota kelompok harus memiliki toleransi terhadap perbedaan yang ada.
Tahap 3 – Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Kelompok mulai menemukan haromoni seiring dengan kesepakatan yang mereka buat mengenai aturan-aturan dan nilai-nilai yang digunakan. Pada tahap ini, anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi penting masing-masing anggota untuk kelmpok.
Tahap 4 – Performing
Kelompok pada tahap ini dapat berfungsi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling tergantung satu sama lainnya dan mereka saling respek dalam berkomunikasi. Supervisor dari kelompok ini bersifat partisipatif. Keputusan penting justru banyak diambil oleh kelompok.
Tahap 5 – Adjourning dan Transforming
Ini adalah tahap yang terakhir dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap manapun ketika mereka mengalami perubahan (transforming). Misalnya jika ada review mengenai goal ataupun ada perubahan anggota kelompok.
Keunggulan dari teori ini adalah menjadi suatu pedoman dalam pembentukan suatu kelompok. Sementara itu keterbatasannya antara lain:
-    Model ini didesain untuk menjelaskan tahap-tahap yang terjadi pada kelompok dengan ukuran kecil
-   Pada kenyataannya, proses kelompok tidak linear seperti penjelasan pada teori Tuckman, namun lebih bersifat siklus.
-   Karakteristik tiap tahap tidak selalu saklek seperti itu. Karena model ini berkaitan dengan perilaku manusia, maka kadang tidak jelas ketika sebuah kelompok berpindah dari satu tahap ke tahap lainnya. Mungkin saja terjadi tumpang tindih antar tahap tersebut.
-     Model ini tidak memperhitungkan peranan yang harus diambil individu dalam kelompok
-     Tidak ada pedoman mengenai jangka waktu mengenai perpindahan dari satu tahap ke tahap lainnya.


BAB 3/4 (REVISI) 1. PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK KELOMPOK

Pengertian Kelompok

Menurut Bales (1950), menjelaskan bahwa Kelompok adalah Satuan (unit) sosial yangterdiri atas dua orang atau lebih yang melihat diri mereka sendiri sebagai bagian dari kelompok itu.

Menurut Cattel (1951), menjabarkan bahwa Kelompok merupakan kumpulan individu yang mencoba untuk memenuhi beberapa kebutuhan melalui penggabungan diri mereka (joint association).

Menurut Homans (1950) adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung.

Menurut Bonner (1959) dan Stogdill (1959), mereka berpendapat bahwa kelompok adalah  kumpulan individu yang saling berinteraksi. Hal senada juga dikemukakan oleh Deutsch (1959) dan Mills (1967), bahwa kelompok merupakan kumpulan individu yang bersama-sama bergabung untuk mencapai satu tujuan.

Menurut Johnson & Johnson (1987) mengungkapkan definisi sebuah kelompok sebagai dua individu atau lebih yang berinteraksi tatap muka, yang masing-masing menyadari keanggotaannya dalam kelompok, dan masing-masing menyadari saling ketergantungan secara positif dalam mencapai tujuan bersama.

Menurut McGrath, (1984) menjelaskan bahwa kelompok adalah suatu kumpulan dua atau lebih orang yang mengalami interaksi dinamis satu sama lain. Pengertian yang McGrath ungkapkan ini mencakup berbagai jenis kelompok, misalnya sebuah keluarga kecil, sebuah kelompok kerja besar, suatu kelompok eksperimen yang hanya bertemu pada satu kesempatan, suatu unit militer yang bertugas bersama-sama dalam hitungan bulan atau tahun.

Pengertian Kelompok menurut Cartwright & Zander, (1971: 20) kelompok adalah suatu kolektif yang terdiri atas berbagai organisme dimana eksistensi semua anggota sangat penting untuk memuaskan berbagai kebutuhan individu. Artinya, kelompok merupakan suatu alat untuk mendapatkan berbagai kebutuhan individu. Individu menjadi milik kelompok karena mereka mendapatkan berbagai kepuasan sebaik mungkin melalui organisasi yang tidak dengan mudah mereka dapatkan melalui cara lainnya.


Karakteristik Kelompok

Karakteristik Kelompok (Sorsyth, 1979), yaitu:

1. Interaksi  (Fisik, verbal, nonverbal, emosional)

2. Struktur → Pola hubungan yang stabil diantara anggota
-   Role yang telah diharapkan dan seseorang yang telah menduduki
-   Norma : Aturan yang mengidentifikasi atau mendeskripsikan perilaku yang tepat
-   Relasi antar anggota

3. Tujuan
a)    Intrinsik
b)    Ekstrinsik (tujuan bersama):
-         Faktor pemersatu paling kuat (ex: olah raga)
-         Memotivasi perilaku tertentu sehingga tujuan tercapai

4. Groupness → entitavity (kesatuan) : Tingkat dimana kesatuan kekuatan tunggal menyatu.

5. Ketergantungan Dinamis



Sabtu, 25 Mei 2013

BAB 1/2 (REVISI) 4. IMPLIKASI MANAJERIAL

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen.

Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :

1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan

BAB 1/2 (REVISI) 3. KOMUNIKASI EFEKTIF

Pengertian Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi.

Tujuan Komunikasi Efektif

Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. tujuan lain dari Komunikasi Efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seinbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.

Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa. Komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila komunikasi yang dilakukan dimana :
1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.

BAB 1/2 (REVISI) 2. JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI

Jenis Komunikasi :

Komunikasi lisan

Ø Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.

Ø Komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.

Komunikasi tulisan

Ø Komunikasi tulisan adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya.

Ø Komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku. dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.

Adapun jenis- jenis komunikasi dalam organisasai antara lain :

a. Komunikasi formal vs informal

Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada herarki wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai maksud, yaitu

- Pemuasan kebutuhan manusiawi,
- Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan,
- Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
- Sumber informasi hubungan pekerjaan.

Jenis lain dari komunikasi informasi adalah adalah dasas-desusyang secara resmi tidak setuju. Desas-desus ini juga mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi.

b. Komunikasi ke bawah vs komunikasi ke atas vs komunikasi lateral

Komunikasi kebawah mengalir dari peringkat atas ke bawah dalam herarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir darin peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi lateral adalah sejajar antara mereka yang berada tingkat satu wewenang.

c. Komunikasi satu arah dan dua arah

Komunikasi satu arah, pengirim berita berkomunikasi tanpa meminta umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah adalah penerima dapat dan memberi umpan balik.


Proses Komunikasi

Contoh model komunikasi yang sederhana digambarkan dibawah ini :
Jika salah satu elemen komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak akan berjalan. Ada komponen-komponen dalam komunikasi antara lain :

Pengirim(Sender=Sumber) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempunyai kepentinga mengkomunikasikan kepada orang lain.
Pengkodean (Encoding) adalah pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat.
Pesan (Massage), pesan dapat dalam segala bentuk biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
Saluran (Chanel) adalah cara mentrasmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan.
Penerima (Recaiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
Penafsiran kode (Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
Umpan balik (Feedback) adalah pembalikan dari proses komunikasi dimana reaksi kominikasi pengirim dinyatakan.

BAB 1/2 (REVISI) 1. PENGERTIAN DAN ARTI PENTING KOMUNIKASI

Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Dalam definisinya secara khusus mengenai komunikasi itu sendiri menurut Hovland adalah “proses mengubah perilaku orang lain” 


Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli


Theodore M. Newcomb:

“Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”


Carl I. Hovland:
“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)  menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)”

Everett M. Rogers:
“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”

Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli Harold Lasswell:
Who Says What In Which Channel to Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?.



Arti Penting Komunikasi adalah dengan adanya : sumber, pesan, media, penerima, efek dan umpan balik.


1.     Sumber
Adalah pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber biasa disebut juga komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender atau decoder.

2.     Pesan
Adalah sesuatu yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi.

3.    Media.
Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk   memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.

4.    Penerima.
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih. Penerima biasa disebut komunikan atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver.

5.    Efek
Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa tergantung dari pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. (De Fleur, 1982)

6.    Umpan Balik.
Adalah suatu bentuk tanggapan balik dari penerima setelah memperoleh pesan yang diterima.